Jumat, 25 November 2011

Cara Berkomunikasi Secara Efektif


Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Macam-macam cara yang dapat dilakukan untuk berkomunikasi yang baik.
1.      Communicate Effectively
Lakukan komunikasi secara efektif. Hindari pemberian instruksi yang tidak jelas atau ambigious (mengandung makna ganda). Ingatlah tidak semua pendengar memiliki intelegensia seperti Anda. Maka untuk menajamkan komunikasi yang efektif ini, kita perlu belajar bagaimana membuat setiap artikulasi kita jelas dan bermakna tunggal sehingga kesalahpahaman tidak akan terjadi.
2.      Good Communication Erases Life Matters
Komunikasi yang didasari dengan pengertian yang baik dan bijaksana akan menghapus segala persoalan hidup.Kesalahpahaman dan pertikaian hanya dapat diselesaikan dengan komunikasi. Sehingga tidaklah terlalu berlebihan jika dikatakan bahwa komunikasi adalah obat mujarab bagi segala persoalan. Bila ada orang yang complain terhadap jasa dan produk kita, misalnya. Jika kita menanganinya dengan komunikasi yang baik. Tutur kata yang sopan dan lemah lembut. Semarah apa pun orang tersebut sebelumnya, komunikasi yang baik akan dapat mengatasi semuanya itu.
3.      Simplify Your Words
Banyak orang yang lupa (atau pura-pura lupa) menyederhanakan kosa kata yang digunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain. Tidak menyadari latar belakang gaya bahasa, istilah dan kebiasaan berbahasa orang yang diajak berkomunikasi. Bahasa kantor yang sangat teknis dan njlimet menghiasi percakapan mereka. Sekali pun orang yang diajak bicara telah mengernyitkan dahi ketika mendengarkan mereka, malah ada yang merasa bangga bahwa mereka telah menggunakan bahasa formal nan tinggi sehingga orang-orang mungkin saja menganggap mereka sebagai kaum intelektual.
4.      Use Proper Words in Proper Place
Penggunaan kata-kata harus disesuaikan dengan tempat dimana komunikasi itu berlangsung. Tidak semua kata dapat diterapkan di semua tempat. Kata-kata bermakna bahagia, penuh semangat, tidak mungkin dapat digunakan di tempat dimana orang sedang ditimpa kemalangan, misalnya. Ucapan/istilah dalam pergaulan sehari-hari tentu tidak dapat dipakai ketika memandu seorang narasumber dalam sebuah talk show formal, misalnya. So, tempat sangat mempengaruhi bagaimana kita harus memilih kata yang tepat.
5.       Go Down to Earth When You Speak
Gunakan cara berbicara yang membumi dengan pilihan materi yang dapat dimengerti oleh orang-orang di sekitar kita. Pada dasarnya tidak ada gunanya kita berbicara dengan bahasa intelektual tinggi jika itu tidak dapat dimengerti oleh pendengarnya. Disamping itu kerangka berpikir sederhana namun sistematis harus dikedepankan sehingga setiap penjelasan kita akan mudah dipahami dan diikuti dengan mendalam.
6.      Keep Your Message Simple and Short
Adalah lebih baik jika kita dapat meringkas apa yang ingin kita sampaikan dalam kalimat-kalimat singkat, padat, tepat dan memikat. Kalimat-kalimat yang terlalu panjang, bukan hanya melelahkan penuturnya, melainkan juga melelahkan pendengarnya. Yang jauh lebih penting disini, bukanlah panjangnya kalimat tetapi sejauh mana esensi percakapan itu dapat ditangkap oleh pendengar. Hal ini terutama harus dipraktekkan kepada ‘para bos’ yang tidak memiliki banyak waktu untuk mendengarkan sesuatu yang panjang dan complicated.
7.      Focus on What You Talk About
Jika Anda dihadapkan pada pertanyaan atau pernyataan yang tidak menyangkut apa yang sedang Anda bicarakan atau tidak berhubungan langsung dengan anda, sebaiknya penilaian tidak diberikan. Disini, kita diajarkan untuk fokus terhadap apa yang tengah kita bicarakan. Jangan ngalor ngidul (kemana-mana, tidak karuan) dan kehilangan fokus sehingga pendengar atau komunikan menjadi bingung. Lebih baik selalu berpedoman kepada apa yang sedang Anda bahas.
8.      Your Speech is Your Ads, So, Be Creative
Banyak orang tidak menyadari bahwa setiap komunikasi dilakukan dengan siapa saja, dimana saja, kapan saja, mereka sesungguhnya sedang ‘menjual diri’ mereka kepada orang yang sedang berhadapan dengan mereka. Baik buruknya image diri sangat ditentukan oleh apa yang keluar dari mulut mereka. Oleh karena itu susunlah kalimat-kalimat kreatif dengan cara memilih kata-kata positif, dinamis dan berkekuatan karena ‘inilah iklan’ diri kita.
9.      Tell the Reasons Why You Speak about It
Ketika memulai sebuah presentasi/penyampaian gagasan, jangan lupa jelaskan alasan mengapa hal itu perlu disampaikan pada kesempatan tersebut. Melalui alasan yang Anda sampaikan, orang-orang akan memahami latar belakang tersebut dan selanjutnya akan dapat mengikuti penyampaian Anda dengan lebih efektif dan positif.
10.  Speak without Any Borders
Bicaralah dengan bebas tanpa ada tekanan dan ketakutan. Jika ada hal yang membebani Anda, sebaiknya percakapan tidak dilakukan, sebab hanya akan memberikan hasil yang tidak maksimal yang pada batas tertentu ‘memalukan’ karena kehilangan inti pembicaraan berarti. Komunikasi yang dibatasi sedemikian rupa dalam hal topik dan tempat, akan menjadi sebuah hambatan dari komunikasi itu sendiri, dan merugikan semua pihak, komunikator dan komunikan. Bahkan bukan tidak mungkin hal ini justru akan menimbulkan kecurigaan, dugaan-dugaan negatif dan destruktif terhadap tujuan komunikasi itu sendiri. Jika hal ini terjadi, apa pun yang disampaikan dalam komunikasi itu, tidak akan membawa banyak arti atau pun manfaat.
11.  Consider Community’s Values
Pertimbangkan nilai-nilai yang hidup di masyarakat di mana kita sedang memberikan pembahasan terhadap suatu hal. Kesalahan dengan menerobos nilai-nilai ini secara negatif akan berdampak antipati terhadap diri kita.
12.   Cancel the Complicated Matters
Persoalan rumit yang belum cukup matang kita pahami sebaiknya ditunda saja perbincangannya. Hal ini tidak akan mengurangi rasa hormat orang lain terhadap kita. Justru sebaliknya akan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk tidak membebani pikiran mereka dengan hal-hal rumit yang belum saatnya untuk dipahami secara sederhana.
13.  Quote Others to Ease Your Speech
Kita tidak memiliki cukup waktu untuk mengalami sendiri semua peristiwa yang pernah terjadi di muka bumi ini. Untuk itu, catatan sejarah tentang apa yang pernah terjadi dapat kita kutip. Kutipan ini tidak hanya mempermudah pembicaraan kita tetapi juga memperindahnya.
14.   Don’t Butt In !
Setiap orang memiliki dua telinga dan satu mulut. Artinya, lebih banyaklah mendengar daripada ngomong. Justru dari mendengar kita belajar bukan dari berbicara.
15.  Never Plan What to Say When Listening
Jangan melakukan self-mind chatting ketika mendengarkan orang lain sedang berbicara dengan kita. Berbicara dengan pikiran sendiri dan menyusun rencana selanjutnya untuk disampaikan akan mengganggu kelancaran komunikasi.

Cara berkomukasi yang efektif
Komunikasi jelaslah menjadi salah satu elemen penting dalam bersosialisasi. Tak jarang, cara berkomunikasi yang kurang tepat, dapat menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan perselisihan. Berikut ialah cara-cara yang efektif dalam berkomunikasi...
Ø  Hindari kesan memaksa 
Ketika kita berkomunikasi hindari kalimat : “Kamu harus...” baiknya diganti dengan “Sebaiknya 
kamu...” atau ”Maukah kamu...
Ø  Fokus kepada solusi bukan masalah
Ketika berkomunikasi fokuskan kepada hal yang menjadi solusi bukan masalah. Contoh : Ketika makanan di rumah habis, tidaklah efektif jika kita berkata ”Aduh Lapar banget...” lebih baik kita berkata ”Yuuk, beli makanan di luar...”
Ø  Ubah ”kata tidak bisa” menjadi ”bisa”
Ketika kita diminta untuk mengadakan pertemuan, lebih baik kamu mengatakan ”Kita bisa mengadakan pertemuannya minggu depan” daripada berkata ”Kita tidak bisa ketemuan sampai minggu depan” walaupun dua kalimat dengan arti yang sama tapi estetikanya berbeda.
Ø  Ambil tanggung jawab dan jangan menyalahkan
Hindari kalimat ” Ini bukan salahku” lebih baik ganti dengan kalimat ”Apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaikinya”
Ø  Katakan apa yang kamu inginkan, bukan yang tidak kamu inginkan 
Jika kamu tidak ingin seseorang menyetir ngebut, lebih baik berkata ”Tolong bawa mobilnya hati-hati” daripada berkata ”Jangan bawa mobilnya terlalu kencang”
Ø  Fokus pada masa depan bukan masa lalu
Jika ada kesalahan teman, daripada kamu berkata “Saya sudah bilang sebelumnya...” lebih baik diganti dengan ”Mulai sekarang, kita...”
Bagikan informasi bukan argumen
Hindari kalimat, ”Tidak, kamu salah...” lebih baik diganti dengan ”Saya ingin sepeti ini...”

3 komentar:

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    www.arenakartu.cc
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus
  2. DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
    BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
    BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
    BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
    Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
    Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.biz
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^

    BalasHapus