PENCEGAHAN
KANKER SERVIKS
1. Konsep
Kanker Serviks
Kanker serviks/cervical
cancer (sering juga disebut kanker mulut rahim atau kanker
leher rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi
bagi kaum wanita. Kanker serviks adalah
kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks merupakan
bagian rahim yang berhubungan dengan vagina. Leher rahim adalah bagian yang
sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian
inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Di Indonesia sendiri,
diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20
perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Tingginya angka ini
biasanya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker
serviks.
Kanker serviks
cenderung muncul pada perempuan berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul
pada perempuan dengan usia yang lebih muda. Penyebab dari kanker ini adalah
virus yang dikenal sebagai Human Papilloma
Virus (HPV), yaitu sejenis virus yang menyerang manusia.
Terdapat 100 tipe HPV
di mana sebagian besar tidak bahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan
akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan
dewasa muda (18-28 tahun). Perkembangan HPV ke arah kanker serviks pada infeksi
pertama tergantung dari jenis HPV-nya. HPV tipe risiko rendah atau tinggi dapat
menyebabkan kelainan yang disebut pra kanker. Tipe HPV yang berisiko rendah
hampir tidak berisiko, tapi dapat menimbulkan genital warts (penyakit kutil
kelamin). Walaupun sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya
dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami, namun infeksi yang
menetap yang disebabkan oleh HPV tipe tinggi dapat mengarah pada kanker
serviks. Dan dapat berkembang tanpa terkontrol dan dapat menjadi tumor.
Kanker serviks menyerang
daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV yang tidak
sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan
mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak
terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang
dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".
Beberapa gejala bisa
diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau
mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit
tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau
di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV.
Risiko menderita kanker
serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang
sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka
berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam
jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Gejala kanker serviks
pada kondisi pra-kanker ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal di bagian
bawah serviks yang dapat dideteksi melalui tes Pap Smear (Papanicolaou smear),
atau yang baru-baru ini disosialisasikan yaitu dengan Inspeksi Visual dengan
Asam Asetat. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila
sudah berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala seperti
pendarahan serta keputihan pada vagina yang tidak normal, sakit saat buang air
kecil, dan rasa sakit saat berhubungan seksual.
3. Cara
penularan kanker serviks
Ketika terdapat virus HPV
pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah
dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim. Cara penularan lain
adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang
penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada
penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya,
bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.
Sering kali, pria yang
tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada
pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita
yang menderita kanker serviks akan menjadi media pembawa virus ini.
Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi
dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.
Buruknya gaya hidup
seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini.
Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat
dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya
tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.
HPV dapat menginfeksi
semua orang karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Wanita yang
berhubungan seksual dibawah usia 20 tahun serta sering berganti pasangan
beresiko tinggi terkena infeksi. Namun hal ini tak menutup kemungkinan akan
terjadi pada wanita yang telah setia pada satu pasangan saja.
4. Cara
mencegah kanker serviks
Jika terinfeksi HPV,
jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat
mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang
mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang
rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal
dengan pembekuan).
Jika kanker serviks
sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada
beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi
pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang
sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.
Meski kanker serviks
menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya dengan melakukan banyak tindakan
pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks.
Beberapa cara praktis yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari antara
lain:
1. Miliki
pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang
sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C,
dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim
2. Hindari
merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko
terkena kanker serviks
3. Hindari
seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun
4. Hindari
berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan
menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks
5. Hindari
berhubungan seks dengan banyak partner
6. Secara
rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Tes Pap smear adalah dengan
menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks
atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes
itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal.
Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah
mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
7. Saat
ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga
terjangkau
8. Alternatif
tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear.
Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV
9. Pemberian
vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV
10. Melakukan pembersihan
organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan
sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk
membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
www.arenakartu.cc
100% Memuaskan ^-^
DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
BalasHapusBONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.biz
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^